Powered By Blogger

Selasa, 17 Februari 2015

STIFIn Jay Tsunami, KONSEP STIFIn untuk ZONA KESUKSESAN DIRI SEBAGAI ORANG TUA

 

ZONA KESUKSESAN DIRI SEBAGAI ORANG TUA

(Dwi Kirana LS)*
Setiap orang tua mendambakan agar anak-anaknya bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berbakat. Pertanyaannya berlebihankah mengidamkan anak yang mampu mendapatkan nilai ulangan yang bagus, menjadi bintang pelajar ataupun terpopuler dikalangan teman sebayanya dan guru. Saat berada di rumah, anak bisa diandalkan untuk melakukan kegiatan yang bersifat membantu orang tua dalam memasak, merapikan tempat tidurnya sendiri, membersihkan halaman rumah hingga menjaga rumah disaat orang tuanya keluar, juga sifat jujur, berintegritas dan komitmen dalam setiap penyelesaian tugas secara mandiri dan kreatif serta penuh percaya diri yang melekat dalam kepribadian anak sehingga kehadirannya menjadi bermanfaat untuk dirinya pribadi, orang tua, bangsa dan agamanya. Apakah sosok pribadi sempurna itu ada pada diri, keluarga dan anak-anak kita yang menjadi idaman setiap orang?

Berbagai keluhan dari penuturan kebanyakan orang tua bila dibuat daftar masalah dengan pengklasifikasiannya menurut ragam kecerdasan anak-anak mereka sebagaimana berikut.
Pertama, perilaku anak Insting sering bertengkar, terlihat tidak punya prinsip, tidak ada kemauan jika melakukan sesuatu terkesan setengah-tengah dan kata orang madura ‘kardiman’ (berbuat semau atau semua mau).

Kedua, perilaku anak Intuiting itu tidak teratur dan aneh, tidak realistik, tidak praktis, terlalu berangan-angan, sangat kompleks dan teoritis.

Ketiga, perilaku anak Sensing yang terlihat tidak imajinatif dan kreatif, membosankan dan tidak mau mengenal hal baru, tidak menarik, tidak bervisi ke depan dan dangkal.

Keempat, perilaku anak Feeling tidak logis, emosional, lemah, dan histeris.

Kelima, perilaku anak Thinking terlihat subjektif, dingin, tidak sensitif, tidak perhatian, raja tega dan keras kepala.

Hati orang tua mana yang tidak risau melihat kenyataan yang ada pada anak-anak mereka bila terlihat memiliki masalah diatas, tentu banyak pihak yang meragukan kesungguhan orang tua dalam mengupayakan anaknya menjadi pribadi yang unggul ataupun berprestasi. Hal tersebut sering diangkat oleh para konsultan dan pakar termasuk penemu mesin kecerdasan STIFIn Farid Poniman.

Master coaching yang tinggal di Malasia ini memberi keteladanan sebagai upaya melejitkan prestasi NJ putri sulungnya dalam mengejar prestasi renang hingga menjadi juara dunia . Master PhD ini mengatakan bahwa: ‘masih ingat rumusan usaha dalam fisika, yakni usaha sama dengan gaya dikali jarak. Jadi kalau energi yang dikeluarkan tidak berhasil menciptakan jarak masih disebut gaya.

Makanya, kalau berusaha yang betul supaya prestasinya bisa bergerak. Kalau tidak cuma bergaya dalam menjalankan program saja.’

Mungkinkah Anda termasuk orang tua yang belum menemukan blue print kesuksesan diri sebagai orang tua, dengan berbagi pengalaman dari orang lain yang telah menginspirasi banyak orang dan semoga penulispun tetap berada pada zona kesuksesan yang akan meretaskan jalan pembuka pintu depan menuju karpet merah dengan perasaan syukur dan ilmu yang memadai untuk tetap berusaha berjalan pada karpet itu. Sebagai orang tua yang merasakan hadirnya Dzat yang memberi kesempurnaan di dalam dirinya melalui sebuah proses yang terdisain secara sempurna dari kadar penciptaan khaliqnya, Dzat yang maha kuasa atas makhluk ciptaannya sebagai sesosok makhluk yang spesial ‘ahsani taqwin’ (Qs 95:4 _sesempurna bentukan) yang namanya manusia punya brain yang dengan itu Tuhan memberikan khasiat pada otaknya suatu potensi pengikat pemahaman kepadanya, ketika hendak memenuhi kebutuhan fisik dan naluri. Meskipun sang Khaliq menyatakannya ‘kabadin’ (Qs.90:4_susah), hal tersebut karena manusia itu tercipta dari saripati unsur terkecil alam semesta (mikrokosmis) dalam analog ragam kecerdasan seperti tanah, besi, air, kayu dan api.  Padahal penciptaan alam semesta jauh lebih besar, tetapi hal ini bagi Tuhanku cukup mengatakan: ‘kun fa yakun’ (Qs. 2:117_Jadi maka jadilah) tengok terjamah surat lainnya dalam al Mukmin ayat 57, Yasin ayat 80-81, dan al Mu’minun ayat 12 serta al A’raaf ayat 11.

Adapun yang dimaksud dengan zona kesuksesan adalah apabila para orang tua mampu menggunakan energinya untuk melangkah dalam suatu pergerakan menuju hasil yang luar biasa, yakni memiliki keturunan yang sesuai dambaan, sebagai sesuatu yang indah dipandang mata. Karena itu fokuskan perhatian terhadap diri sendiri (Qs 21:2) bagaimana Anda sebagai orang tua mengetahui jati diri dengan ukuran prevalensi yang sangat jelas dari ragam kecerdasan yang mencerminkan keyakinan

Anda, kemampuan dan dapat menggambarkan prospek diri pribadi hingga merasakan kemistri mesin kecerdasan yang Anda punya didalamnya, dan bagaimana pasutri (pasangan suami istri) merealisasikan suatu usaha yang berbeda (Qs. 91:3-4) untuk melejitkan potensi kecerdasan atau bakat yang bersifat bawaan sejak dalam rahim, sebagaimana kata Buya Hamka dalam tafsirnya terhadap kalimah ‘syaakilatihi’ pada surat Isro’, sehingga dengan begitu Anda sebagai orang tua dapat berinvestasi pada segala kelebihan yang Anda miliki.

Disainlah hidup Anda yang bagus mulai dari proses, profesi dan output-nya sejalan dengan mesin kecerdasan. Penulis adalah orang Thinking Introvert (Ti)  dan istri yang bermesinkan Sensing Introvert (Si) ditakdirkan dalam jodoh untuk saling mendukung, kemudian Tuhan juga mentakdirkan dengan memberikan keturunan anak yang bermesinkan Intuitung Introvert (Ii) bagi saya di dalam ketiga unsur (alam semesta, symbol jari jemari dan intisari diri) yang terdapat lima jenis mesin kecerdasan adalah anologi tahta dan harta, bagus dalam memiliki anak dengan protege I. Inilah modal besar kesesuaian mesin kecerdasan dalam keluarga saya sebagai habitat yang pas yang penulis syukuri sebagai karunia dari Dzat yang maha pemberi kesenangan dan kebahagian dengan menambahkan karunia-Nya pada kelimpahan putri dan putra yang kemistrinya dilimpahi harta (sensing extrovert).

Ya Tuhan saksikanlah, untuk menjadi Ayah dan Suami yang Ok, pertama penulis memagang komitmen untuk meraih kepercayaan anak, menghargai pendapatnya, bersikap jujur dan terbuka, dan senantiasa bekerjasama dengan istri dalam melijitkan potensi kecerdasan anak yang pertama intuiting, yakni dengan melakukan hal pembicaraan pada gambaran besar dan implikasinya, kemungkinan, juga pemakaian analogi dan metaphor, juga menggali pilihan/alternatif, menggugah imajinasinya dan tidak membebaninya dengan detil. Putri sulung saya itu bernama Zakiyah, tahun depan masuk SMP. Dia berkeinginan menjadi dokter namun disaat yang lain dia ingin pula menjadi Chef. Alhamdulillah selama proses belajar di SD Al Irsyad peringkat kelasnya masih masuk dalam the best ten, terakhir dalam tryout yang diselenggarakan sebuah bimbingan belajar terkemuka yang memiliki cabang di banyak provinsi di Indonesia. Zakiyah dapat melesat mengungguli teman kelasnya yang selama ini langganan menjadi juara kelas, tentunya setelah Zakiah dapat mengoptimalkan mesin kecerdasannya.

Terhadap istri penulis yang kelebihannya efisien (hemat) dan kedua anakku yang sedikit ada sifat borosnya dari mesin kecerdasan sensing (extrovept) lawan dari kelebihan dari introvert dari mesin tersebut, berbicara dengannya menyatakan suatu tema dengan jelas, sajikan fakta dan contoh, memberikan informasi secara bertahap, menekankan pada aplikasi praktis, dan selalu menyelesaikan kalimat jika berkomunikasi, juga menyertakan pengalaman nyata. Seperti dinyatakan dalam lembar lampiran tes STIFIn bahwa intisari diri kedua anakku adalah mencari ladang untuk menanam uang.

Kedua putraku, himmah dan hajir kesehariannya sering meminta untuk beli-beli (jajan, dsb) namun semenjak mesin kecerdasannya diketahui maka tugas penulis untuk melejitkannya untuk berubah. Hasilnya mereka terbiasa untuk menabung bahkan Dzulhijah 1423 H tahun ini keduanya bisa menyembelih hewan kurban, Subhanalloh.

Ketiga, Penulis berupaya memiliki kepekaan sosial dengan mengasah profesi sebagai promotor STIFIn. Saya bertekat untuk turut mensukseskan terwujudnya peradapan yang gemilang sukses-mulia  dengan berbagi tips suksesan sebagai orang Thinking. Saran penulis agar mereka yang memiliki mesin seperti penulis dapat menerjunkan diri untuk menjadi orang yang terorganisir dan logis, melakukan pertimbangkan sebab akibat, memfokuskan pada konsekuensi, biasakan dengan menekankan pada aplikasi praktis, tidak membuat pertanya an apa yang “dirasa” tapi apa yang dipikirkan, dan jangan mengulang. Ciri sukses belajar orang Thinking adalah diberi recognition oleh orang yang dihormatinya berikut petikan apresiasi letter Pimpinan RS Paru Dr Arya Sidemen, SE,. MPH,. MBA terhadap penulis : “Dwi ini orangnya peduli… Apa yang dipelajarinya, bagaimana dia mencoba menerapkan dalam hidup kesehariannya dia tularkan kepada orang lain, orang banyak, baik melalui diskusi maupun penulisan-penulisannya. Dwi orangnya ulet dan selalu berupaya untuk didengar. Demi kebaikan, demi keyakinannya” (April 2011).

Keempat,  hal yang untuk dilakukan penulis terhadap protege feeling dengan mengatakan saya setuju dengannya terkait hal yang mubah, berupaya menghargai usaha dan kontribusi mereka, mengenali legitimasi perasaannya, membicarakan tentang kepedulian, tersenyum dan pelihara kontak mata jika berkomunikasi dengannya serta ramah dan penuh pertimbangan.
Kelima, hal yang untuk dilakukan penulis terhadap protege insting dengan berbicara straight to the point dg lembut, menghindari pembahasan permasalahan yang rumit, menyederhanakan kata dengan tidak bersayap serta kalimat yang efektif melalui penyelesaian kalimat dan tanggapan yang persis yang dia inginkan (tanya harga jawab harga). Wallohu A’lam bi Showab.

*(Penulis merupakan kepala keluarga Idiologis tinggal di Jember Jawa Timur)

Senin, 16 Februari 2015

STIFIn Jay Tsunami, Mengenal Apa Itu STIFIn,, Bagaimana cara Tes STIFIn,, Apa Keuunggulan STIFIn

Mengenal STIFIn
 MENGENAL APA ITU STIFIn ??

Tes STIFIn apakah perlu ? Apakah kita memerlukan Tes IQ ? Pasti jawabannya adalah perlu. Tapi, sesungguhnya ada yang terlebih dahulu perlu dilakukan sebelum Tes IQ yaitu Tes STIFIn. Kenapa? Karena Tes IQ adalah Mengukur Kapasitas untuk mengetahui seseorang berada di peringkat yang mana, peringkat buruk, menengah ataupun baik, maka itu di ukur menggunakan Tes IQ. Sedangkan untuk mengetahui Jenis Kecerdasan seseorang maka itu diukur menggunakan Tes STIFIn. Jadi sesungguhnya adalah melakukan Tes STIFIn terlebih dahulu itu lebih diperlukan sebelum Tes IQ. Setelah mengetahui apa Jenis Kecerdasannya, maka baru kemudian bisa diikuti dengan Tes IQ untuk mengukur kapasitasnya.

Tes STIFIn sebagai sebuah alat tes memilki tiga keunggulan, yaitu 1. Simple, 2. Akurat dan 3. Aplikatif.

1. SIMPLE
Alur TES STIFIn,,, tidak sampai 5 menit


Tes STIFIn simple karena hasil Tes STIFIn ini kesimpulannya clear, dia jelas, dia menentukan satu jenis kecerdasan tunggal yang direkomendasikan untuk menjadi panduan di dalam pembinaan. Yang satu itu adalah tingal melihat dari hasil tesnya, satu diantara 5 Mesin Kecerdasan atau satu diantara 9 Personality Genetic. Tidak ada Mesin Kecerdasan (MK) yang keenam dan tidak ada Personality Genetic (PG) yang kesepuluh.
9 Personality Genetik STIFIn

Jadi simple, setiap orang tinggal ditentukan apa salah satu diantara 5 Mesin Kecerdasan atau 9 Personality Genetic nya.
Mengapa disebut Personality Genetic ? Karena ini adalah jenis personality yang tidak akan berubah mulai dari lahir sampai kemudian meninggal, meskipun jenis genetiknya adalah genetik non hereditary, tapi dia permanen, menetap sebagai sebuah personality. Personality Genetik ada 9 menurut Konsep STIFIn.

2. AKURAT

Tes STIFIn mengapa disebut akurat ? Kita bisa melihat dari hasil risetnya bahwa validitasnya sangat baik, realibilitasnya juga sangat tinggi. Ketika tes ini diulang, maka kecenderungan hasilnya adalah sama, diantara 343 orang yang di tes ulang setelah sebulan hanya ada 4 orang yang berubah. Jadi, itu artinya persentasinya kecil sekali. Sejelek-jelek atau seburuk-buruknya adalah pada angka 5% yang kemungkinan bisa berubah.
Sidik jari yang unik,, bahkan tidak ada yang sama pada setiap manusia

Tes STIFIn mengapa disebut validitasnya tinggi ?
Karena rata-rata orang yang di Tes STIFIn, kebanyakan orang yang di tes merasa bahwa “kesimpulan dari hasil Tes STIFIn nya ini “ Gue Banget ”. Mereka merasa cocok sekali dengan penjelasan hasil Tes STIFIn ini. Bahkan mereka terkadang melihat ada hal-hal yang tersembunyi selama ini, yang dirinya belum tahu, hasil Tes STIFIn ini bisa mengungkapkan bahwa sesungguhnya seseorang memiliki potensi-potensi tertentu yang tersembunyi.

3. APLIKATIF

Tes STIFIn mengapa di sebut Aplikatif ? Karena kalau sudah mengikuti Tes STIFIn, Insya Allah dia akan menjadi lebih mudah untuk menemukan jati dirinya, men set-up arah tujuannya atau goal settingnya. Sehingga kemudian dia dapat membuat program yang sesuai, program 10 tahunanlah, 5 tahunanlah, tahunanlah, bulananlah, menjadi lebih mudah, karena dengan STIFIn menjadi amat sangat jelas, dia mesti pergi kemana tanpa harus bingung, tanpa harus galau. Jadi itulah yang menjadi keunggulan Tes STIFIn.

Tes STIFIn Sebagai Sebuah Konsep
Jika diatas dijelaskan STIFIn sebagai Alat Tes. Maka sebagai sebuah konsep, STIFIn adalah sistematis bahkan solutif. Berbagai macam persoalan sangat mudah dianalisa menggunakan pisau skema STIFIn, kalau ini sebagai pisau bedah maka Skema STIFIn pisau bedah yang tajam, sistematis yang kemudian solutif. Sehingga setiap perkara bisa dilihat dengan mudah menggunakan kaca mata STIFIn.

Sebagai contoh misalnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan politik, parenting, pasutri, skema STIFIn bisa berbicara untuk banyak hal dan menjadi mudah menyelesaikan setiap persoalan dengan menggunakan sudut pandang ataupun menggunakan STIFIn.
Tes STIFIn Sebagai Riset

Tes STIFIn sebagai riset ini sudah dilakukan sejak 13 tahun yang lalu, yaitu sejalan dengan berdirinya company Kubik Trainning & Consultancy, sebagai sebuah company training yang didirikan bersama kawan-kawan. Setiap client yang menjadi client training Kubik, maka dia akan selalu di awali dengan melakukan Tes STIFIn. Dulu awal-awalnya menggunakan pensil dan paper tet, sekarang sudah menggunakan finger print.

Jadi sebagai sebuah riset, ini berkembang dari awal mulanya ditemukan empat Mesin Kecerdasan (STIF) dan kemudian berkembang menjadi lima Mesin Kecerdasan menjadi STIFIn. Dan ini sudah final.

Bagaimana Intisari dari Implementasi 5 Mesin Kecerdasan tersebut bisa di baca pada artikel Intisari Implementasi Mesin Kecerdasan
*Dikutip dari Video Farid Poniman berjudul Intisari STIFIn – Tes STIFIn dahulu baru Tes IQ
Bersyukurlah  ketika tahu potensi utamaMU

Jumat, 13 Februari 2015

STIFIn Jay Tsunami.. Workshop STIFIn Level 1 (WSL1) Kota Makassar.

Poster WSL1 Kota Makassar
Bagi yang udah tes STIFIn...  selanjutnya anda boleh mengikuti Worlshop STIFIn Level 1 yang diadakan di Kota Makassar.. pembicara utama Farid Poniman Penemu STIFIn..

Manfaat yang anda dapatkan jika daftar pesan tiket WSL1 sekarang.
- Gratis voucher Training STIFIn Parenting or Learning
- Undangan gratis mengajak datang di WSL1 untuk sesi pertama

Harga Tiket 300 ribu

pesan sekarang juga di promotor STIFIn Makassar   Muh Jaya 085341485384 /082188802589 pin 28FF3DC8


Tiket WSL1 Kota Makassar