Powered By Blogger

Minggu, 21 September 2014

SENSING ekstrovert,, penjelasan secara Personality Genetik



PENJELASAN PERSONALITY GENETIK
TIPE SENSING extrovert (Se)

Se adalah singkatan dari Sensing extrovert.  Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai mesin kecerdasan. Menurut konsep STIFIn ragam mesin kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 mesin kecerdasan tersebut. Identitas mesin kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika mesin kecerdasan digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (ekstrovert).  Dengan demikian Se sudah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai mesin kecerdasan lebih besar dari e yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan.
Pengertian sederhana dari Sensing extrovert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari luar dirinya menuju ke dalam dirinya. Kepribadian Se ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan fleksibilitas dan kekuatan otot yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain.  Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan fisik atau disebut PQ (Physical Quotient).
Sistem operasi pada tipe Se berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasannya berada di lapisan abu-abu yang letaknya di bagian luar atau permukaan otak.  Limbik kiri abu-abu itulah yang menjadi sistem operasi tipe Si.
Lapisan yang berwarna abu-abu memiliki tekstur otak yang lebih renggang karena mengandung dendrit yang lebih sedikit.  Kerapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bagian dalam tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari luar ke dalam. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah lebih malas untuk bergerak karena sumber bioritmiknya tergantung pemicu dari luar.
Mesin kecerdasan S sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan karena orang S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya otot berkembang menyimpan tenaga aerobik yang lebih banyak. Tipe Semenyimpan potensi tenaga yang besar namun sangat tergantung dengan ketersediaan batere (charger) yang justru ada di luar dirinya menyebabkan Se cenderung seperti diesel yang memulai dengan lambat tapi lama kelamaan akan semakin kuat.  Bentuk (konstitusi) fisiknya atletis tetapi cenderung berukuran mungil namun ditunjang oleh keberadaan motorik halus sehingga memiliki kemampuan fleksibilitas fisik yang mengagumkan. Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin. Otot yang terlatih memiliki myelin yang lebih berharga.  Kelebihan orang S justru terletak di harga myelin nya yang lebih terlatih. Disebabkan fungsi otot, tipe S lebih senang jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan karena mereka memiliki stamina yang lebih hebat. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan panca indera, maka fungsi otot akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuat tipe S memilih peran sebagai pasukan paling depan ketika berada di lapangan atau di panggung dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar. 
Jika tipe S nya dikemudikan dari luar ke dalam menjadi tipe Se akan muncul sifat lebih pemalu dan pencemas, namun berani mencoba sekaligus memanfaatkan potensi tenaganya yang sedia ada. Bahkan pada urusan untuk tampil ke depan jika ia sudah ditempa dengan latihan yang disiplin dan pengalaman justru ia merasa paling berhak untuk berada di barisan paling depan, meskipun awalnya pemalu. Tipe  Semerasa tidak punya pilihan harus berada di depan karena selain lebih sederhana juga lebih fun (menyenangkan). Tipe Se sanggup untuk bekerja keras agar dapat terpilih sebagai barisan paling depan. Selain ia sanggup mengerjakan pekerjaan rutin juga ia juga bersedia difungsikan sebagai frontliner dalam suatu pekerjaan. Termasuk ketika ia menekuni profesi seperti menjadi atlit, penyanyi, artis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha maka ia lebih merasa yakin dengan pengalamannya sehingga ia akan menangani bisnisnya memulai dari paling depan.
Jenis Se memiliki kelebihan yang cenderung lebih dermawan. Juga di sisi lain dalam membelanjakan untuk dirinya cenderung lebih boros. Dengan kedermawanannya  terutama untuk membelanjakan orang lain akan membuat ia kerapkali mendapatkan momentum bisnis yang bagus.  Memperlakukan pekerjaannya  sebagai aktivitas yang menyenangkan.  Bahkan hidupnya pun cenderung ingin bersenang-senang, oleh karena itu ia menjadi pembelanja yang boros karena cenderung ingin menikmati hidup. Jika menolong orang cukup dengan memberi uang. Ia merasa tanggung jawabnya selesai jika sudah menangani masalah dengan memberi uang.
Berkat kestabilannya dalam bekerja dan selalu terhubung dengan llingkungannya (karena lingkungan justru menjadi chargernya) serta membeli dukungan lingkungan dengan kedermawanannya maka akhirnya membuat orang Se memiliki banyak peluang bisnis yang menjadi momentum terbaik untuk dimanfaatkan. Kebiasaannya selalu mencari peluang baru terkadang tergelincir menjadi sosok yang lebih opportunistik.  Namun baginya peluang bisnis harus diambil sebagai momentum untuk menghasilkan pendapatan (generate income).  Hal inilah yang menyebabkan orang Se seperti cenderung bergerak dari satu proyek ke proyek lainnya.
Rutinitas atas apa yang dilakukannya dan minatnya yang besar untuk menangkap peluang membuat orang Se memiliki merek yang menempel pada dirinya yaitu sebagai sosok yang menjadi jaminan sukses terhadap setiap kerjasamanya. Merek tipe Se dikenal dengan merek dirinya yang menjadi jaminan terselenggaranya kerjasama dengannya.  Jika terdapat investor yang ingin bekerja sama dengannya maka apa yang tertanam di benak investor tersebut adalah bahwa dirinya dianggap sudah punya pengalaman dan track record yang bagus untuk menjalankan investasinya.
Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian Se mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain.  Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn ke sepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya.  Sepuluh sifat yang tetap tersebut adalah: adventurous, playful, demonstrative, generous, repetitious, show offs, inoffensive, endurance, deterministic, dan steady (bahasa Inggris dipertahankan supaya definisinya tidak multi tafsir).
Cara orang Se dalam mempelajari sesuatu dilakukan dengan menghafal bacaannya.  Supaya bacaannya lebih mudah dikuasai mengapa tangannya harus ikut bergerak dengan jalan menandai bacaan-bacaan yang dianggap penting. Tipe Se memiliki kemampuan merekam secara visual yang lebih mengagumkan. Seringkali merekam peristiwa akan menjadi kelebihannya justru ketika ia ingin mempertontonkan kebolehannya. Urutan peristiwa secara detil dapat direkam dengan seksama.  Oleh karena itu cara belajar dengan menggunakan alat peraga secara visual akan menjadi keutamaan baginya. Namun diantara faktor yang paling membuatnya menguasai pelajaran jika ia  mengulang-ulang mengerjakan   latihan soal atau memecahkan masalah. Pengalamannya dalam melakukan sesuatu selalu menjadi bekal keberhasilannya.Mencoba langsung dan mengalami sendiri merupakan proses belajar yang paling efektif bagi tipe Se. Bentuk-bentuk latihan yang mengulang merupakan cara yang sangat baik untuk memfungsikan myelin-nya.  Semakin sering dilatih semakin banyak myelin yang berkembang maka kemahirannya akan semakin meningkat. Memberikan terpaan pengalaman yang spesifik membuat orang Se dengan kemampuan fisik yang berbasiskan myelin membuat orang Se memiliki tarif yang tinggi.
Cara yang paling jitu untuk mendorong tipe Se adalah dengan memberikan insentif berupa sesuatu yang nyata (tangible).  Insentif ini harus dirancang sedemikian rupa supaya terukur, karena kalau diberikan sedikit sudah bisa kenapa harus banyak-banyak.  Proses motivasi pada tipe Se ini sesungguhnya mudah karena cukup dengan memberikan materi.  Namun yang paling penting perlu diukur jumlah dan waktunya yang tepat.
Prioritas utama jika ingin memilih jurusan dan memilih profesi sebaiknya diarahkan pada satu diantara lima pilihan industri berikut ini, yaitu ekonomi, sport, kemiliteran, perhotelan, sejarah. Selanjutnya dapat dipilih diantara pilihan jurusan atau profesi seperti pilihan berikut ini: ahli keuangan, ahli bahasa, bisnis transportasi, pedagang, entertainer, bankir, pertanahan, dokter, jurnalis, keartisan, manufacturing,  pilot, pramugari, model, aktor/artis,salesman, perkebunan, pertanian, peternakan, administrasi, sekretaris, pustakawan, operator, pegawai/staf, penyanyi, pekerja pabrik, security, pelukis naturalis, fotografer, cameraman, presenter, penari, pekerja lapangan dalam berbagai sektor. dll.
Mengapa memerlukan dan lain-lain karena semakin kesini profesi semakin beragam.  Namun jika ingin memilih jurusan ataupun profesi patokan bagi tipe Si adalah mempertimbangkan empat kata kuncinya, yaitu: mengingat, otot, rajin, dan tercetak.  Artinya jurusan atau profesi yang dipilihnya didominasi oleh unsur-unsur yang memerlukan daya ingat, memerlukan otot, dan mengandalkan faktor rajin untuk menguasainya, serta mudah membentuk dirinyaibarat mencetak lilin oleh jurusan atau profesi yang dipilihnya, karena tipe Se memang sangat bergantung pada tempaan lingkungannya.
Sebagai pribadi yang utuh tipe Se memiliki sisi-sisi diametral  sebagai berikut: tahan banting seperti laki-laki tetapi  manja seperti perempuan, eksposure petualangannya luas namun internalisasi kedewasaan lambat,  seperti pemberani padahal sebenarnya kerdil, menjadi pendamping yang mudah disenangkan namun tidak mudah dibuat jatuh cinta, pembawaan terkesan lembut padahal suaranya sering melengking, susah memulai kerja tetapi jika sudah mulai kerja determinasinya kuat, dermawan tapi boros sebagai penikmat, mengharapkan kepastian tetapi cepat merasa tersudut dan kemudian kabur. Oleh karena itu perlu berwaspada dengan kelemahannya dan berusaha mengekploitasi kelebihannya.  Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahannya tertutup dengan sendirinya.
Tipe Se sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki kemistri terhadap harta. Hanya saja, untuk mendapatkannya tipe Se harus mampu menangkap setiap peluang yang datang. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Se harus mencari LADANG  untuk menanam uangnya. Keuletannya untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang datang  ibarat berladang secara musiman.  Kejeliannya untuk menangkap setiap peluang yang datang membuat ia begitu cekatan jika berbisnis dari proyek ke proyek. Ladang itu biasanya lebih berupa aset fisik, properti, franchise, atau infrastruktur yang dikelola untuk menghasilkan pemasukan uang secara rutin.

SENSING introvert,, pejelasannya secara Personality Genetik



PENJELASAN PERSONALITY GENETIK
TIPE SENSING introvert (Si)


Si adalah singkatan dari Sensing introvert.  Jika huruf S berdiri sendiri merupakan identitas sebagai mesin kecerdasan. Menurut konsep STIFIn ragam mesin kecerdasan hanya ada lima, dan S adalah salah satu diantara 5 mesin kecerdasan tersebut. Identitas mesin kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika mesin kecerdasan digandengkan dengan jenis kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (ekstrovert).  Dengan demikian Si sudah menjadi identitas kepribadian. S ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai mesin kecerdasan lebih besar dari i yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan.
Pengertian sederhana dari Sensing introvert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan lima-indera yang proses kerjanya dikemudikan dari dalam dirinya menuju ke luar dirinya. Kepribadian Si ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan mengingat yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain.  Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan ingatan atau disebut MQ (Memory Quotient).
Sistem operasi pada tipe Si berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kiri atau disebut sebagai limbik kiri. Pada limbik kiri tersebut yang menjadi kemudi kecerdasannya berada di lapisan putih yang letaknya di bagian dalam.  Limbik kiri putih itulah yang menjadi sistem operasi tipe Si.
Lapisan yang berwarna putih memiliki tekstur otak yang lebih padat karena mengandung dendrit lebih banyak.  Kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian luar tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari dalam keluar. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah tidak bisa diam ingin selalu bergerak karena sumber bioritmiknya lebih dinamis.
Mesin kecerdasan S sesungguhnya identik dengan otot. Mereka memiliki otot yang kuat. Otot yang kuat itu disebabkan karena orang S memiliki otot merah tempat menyimpan tenaga aerobik. Tentu saja otot itu mesti sering digunakan supaya otot berkembang menyimpan tenaga aerobik yang lebih banyak. Tipe Si terlebih lagi karena ditunjang oleh ketersediaan batere (charger) yang ada di dalam dirinya menyebabkan Si seperti memiliki tenaga yang kuat.  Selain memiliki bentuk (konstitusi) fisik yang atletis besar (bongsor) juga orang Si memiliki kemahiran fisik yang ditunjang oleh motorik kasar. 
Otot memiliki kemampuan mengingat yang disimpan pada bagian sel otot yang disebut dengan myelin. Otot yang terlatih memiliki myelin yang lebih berharga.  Kelebihan orang S justru terletak di harga myelin nya yang lebih terlatih. Disebabkan fungsi otot, tipe S lebih senang jenis pekerjaan yang memerlukan keuletan karena mereka memiliki stamina yang lebih hebat. Kemudian digabungkan dengan kecerdasan yang berbasiskan panca indera, maka fungsi otot akan membuat tipe S menyukai pekerjaan berkeringat. Hal itu juga yang membuat tipe S memilih peran sebagai pemain yang berada di lapangan atau di panggung dibandingkan dengan menjadi orang di belakang layar. 
Jika tipe S nya dikemudikan dari dalam menjadi tipe Si akan muncul sifat lebih percaya diri. Hal itu membuat Si menyukai sebagai orang yang tampil dan berperan sebagai pemain (player), pada satu diantara berbagai aktivitas yang ditekuninya. Seperti menjadi atlit, penyanyi, artis, pekerja, atau kalau pun menjadi pengusaha maka ia akan ikut turut tangan menangani bisnisnya.
Jenis Si memiliki kelebihan yang otomatis berfungsi dalam cara kerjanya yang terbiasa efisien.  Memperlakukan pekerjaannya  dengan output per input yang bagus.  Pekerjaannya mesti efisien.  Cara membelanjakan pengeluaran begitu hemat.  Termasuk dalam berbagi pun tipe Si sangat hemat.  Daripada disuruh berbagi terlalu besar tipe Si memilih membantu dengan cara lain yang mengeluarkan tenaganya. Ia menolong orang dengan keuletannya. Berkat rajin dan tidak mudah lelah tipe Si memiliki jumlah koneksi hubungan sosial yang banyak. Jumlah relasi yang dikunjungi atau dihubungi tiap harinya lebih banyak dibanding tipe yang lain.  Tipe Si memiliki target mendapatkan koneksi dari semua laluan yang diperlukan untuk merampungkan tugasnya atau menjual semua dagangannya.  Setelah menanam benih usaha di banyak tempat kemudian tipe Si tinggal berharap dapat panen.  Dalam pikiran tipe Si atas semua jerih payah yang dilakukannya kemudian ia berharap dapat panen memetik hasilnya.
Pengulangan atas apa yang dilakukannya membuat orang Si memiliki merek yang menempel pada dirinya yaitu sebagai orang yang sukses menghasilkan kuantitas yang besar.  Merek tipe Si dikenal sebagai orang yang selalu berjaya memperbesar skala volume kinerjanya.  Misalnya jika memilih bisnis transportasi, tipe Si selalu berhasil memperbanyak penumpang.  Jika ia menjadi ahli bahasa maka jumlah perbendaharaan kata yang berhasil direkam jumlahnya begitu mengagumkan. Jika menggunakan sudut pandang dunia psikologi (aliran perilaku) kepribadian Si mesti memiliki sifat perilaku khas yang dapat dibuktikan dan diukur yang berbeda dari delapan kepribadian yang lain.  Terdapat sepuluh item yang bisa dibuktikan keberadaannya dan bisa diukur secara psikometrik. Menurut konsep STIFIn ke sepuluh item tersebut menjadi kepribadian tetap yang tidak akan berubah dan akan selalu eksis seiring dengan penambahan umurnya.  Sepuluh sifat yang tetap tersebut adalah: adventurous, playful, demonstrative, generous, repetitious, show offs, inoffensive, endurance, deterministic, dan steady (bahasa Inggris dipertahankan supaya definisinya tidak multi tafsir).
Jika seorang Si ingin memperbaiki cara belajarnya lakukan dengan merekam perbendaharaan istilah atau kata-kata (vocabulary) baru. Setiap istilah atau pelajaran diulang-ulang dengan membahasakan kembali dengan cara yang bervariasi.  Juga menjadi penting menggunakan alat peraga karena penampakan secara visual akan memperbanyak rekaman informasi yang ke ingatannya. Bahkan perlu alat peraga itu dimainkan supaya mendapatkan pengalaman.  Mencoba langsung dan mengalami sendiri merupakan proses belajar yang paling efektif bagi tipe Si. Bentuk-bentuk latihan yang mengulang merupakan cara yang sangat baik untuk memfungsikan myelin-nya.  Semakin sering dilatih semakin banyak myelin yang berkembang maka kemahirannya akan semakin meningkat. Belajar sambil bergerak justru akan membuat orang Si menjadi lebih nyaman.  Dan mereka dapat memperpanjang masa belajarnya jika mereka melakukannya sambil bergerak.
Cara yang paling jitu untuk membangkitkan motivasinya untuk belajar dan bekerja yaitu jika diberi  sparring (teman berlatih yang sekaligus menjadi pesaingnya), karena tipe Si sangat memerlukan ‘tarikan nyata’.  Mereka tidak bisa dimotivasi menggunakan pesaing imajiner, karena kecerdasan indrawinya hanya akan bekerja jika pesaingnya nyata. Semakin mereka mau naik kelas semakin tinggi pula level sparring yang mesti dihadirkan.
Prioritas utama jika ingin memilih jurusan dan memilih profesi sebaiknya diarahkan pada satu diantara lima pilihan industri berikut ini, yaitu industri keuangan, bahasa, transportasi, perdagangan, hiburan.  Selanjutnya dapat dipilih diantara pilihan jurusan atau profesi seperti pilihan berikut ini: ekonom, atlit, tentara, bisnis perhotelan, sejarawan,  bankir, pertanahan, dokter, jurnalis, keartisan, manufacturing,  pilot, pramugari, model, aktor/artis,salesman, perkebunan, pertanian, peternakan, administrasi, sekretaris, pustakawan, operator, pegawai/staf, penyanyi, pekerja pabrik, security, pelukis naturalis, fotografer, cameraman, presenter, penari, pekerja lapangan dalam berbagai sektor, dan lain-lain.
Mengapa memerlukan dan lain-lain karena semakin kesini profesi semakin beragam.  Namun jika ingin memilih jurusan ataupun profesi patokan bagi tipe Si adalah mempertimbangkan empat kata kuncinya, yaitu: mengingat, otot, rajin, dan tergerak.  Artinya jurusan atau profesi yang dipilihnya didominasi oleh unsur-unsur yang memerlukan daya ingat, memerlukan otot, dan mengandalkan faktor rajin untuk menguasainya, serta tergerak dengan sendirinya karena tipe Si memang terpanggil di jurusan atau profesi tersebut.
Sebagai pribadi yang utuh tipe Si memiliki sisi-sisi diametral  sebagai berikut: penuh ambisi namun mudah patah,penurut namun muncul rasa persaingan,berjiwa pesiar namun ingin selalu didampingi sparringnya, menjadi kamus atas segala  problematika namun terkadang ‘blank’, cenderung kronologis dan fakta-sentris meski terkadang seperti bola liar dan tiba-tiba meyakini telepati, pelakon yang percaya diri namun terkadang menjadi pencemas, memang ulet dan tersusun namun disertai dengan bawel seperti Mr. Printilan. Oleh karena itu perlu berwaspada dengan kelemahannya dan berusaha mengekploitasi kelebihannya.  Biasanya jika kelebihannya bergerak membaik maka secara otomatis kelemahannya tertutup dengan sendirinya.
Tipe Si sesungguhnya calon orang kaya, karena memiliki kemistri terhadap harta. Hanya saja, untuk mendapatkannya tipe Si harus mengejar harta tersebut dengan keuletannya. Jika ingin berhasil meraih harta dengan baik maka tipe Si harus mencari PANGGUNG untuk meningkatkan produktivitasnya.  Keuletannya tidak dilakukan secara membabi-buta, melainkan sejak dini menset-up panggung agar dirinya dapat tampil untuk memamerkan kebolehannya.  Untuk mendapatkan panggung tersebut ia mesti menata dari bawah sampai ia akhirnya mencapai level tertinggi dari permainan panggungnya.  Panggung disini tidak selalu berarti panggung pertunjukan, meskipun itu memang menjadi keutamaannya, namun panggung ini bisa dengan makna yang lebih luas.  Termasuk di dalamnya panggung bisnis. Misalnya ia berhasil mempertontonkan kemahiran pengelolaan uang investor dengan pulangan investasi (ROI) yang aman dan mengagumkan. Bisnis investasi dijadikan panggungnya melalui kemampuan pengelolaan keuangan yang efisien dan terpercaya. Sehingga setelah dipertontonkan membuat banyak pihak tertarik untuk mempercayakan investasi kepadanya.  Sebut saja karena ia punya panggung berupa bank atau lembaga keuangan.


Senin, 15 September 2014

Jaya Seorang Insting yang sementara membangun peradaban dunia STIFIn



PENJELASAN MESIN KECERDASAN INSTING
MUHAMMAD JAYA MUSA,
Mesin Kecerdasan STIFIn : Insting

Intisari tentang Jaya :
“Memiliki Mesin Kecerdasan Insting, yang berarti merujuk pada naluri sebagai indera ketujuh Jaya
yang  dilengkapi  dengan  kemampuan  serba  bisa  (pembelajar  serba  bisa).  Kecerdasan  tersebut
dikemudikan  secara  otomatis  sehingga  membuat  Jaya  lebih  responsif,  mudah  beradaptasi  dan 
memiliki banyak kawan.
Kemistri :
Tipe  kepribadian  ini memiliki kemistri atau  „ngeklik  secara  alami   untuk  “Selalu  BAHAGIA”,
artinya  Jaya  selalu  mendambakan  kehidupan  yang  bahagia,  tenang, seimbang,  damai  dan  penuh
dengan ketentraman. Jaya  selalu  mencari  suasana  yang  penuh  cinta,  kasih  sayang  dan  harmoni.
Kebutuhan ini membuat Jaya sangat pandai membangun suasana dan beradaptasi dengan suasana
apapun. Jaya juga selalu mampu menstabilkan emosinya dengan lebih baik, sehingga bisa menjadi
pribadi yang menyenangkan dan disukai oleh banyak or ang. Jika Jaya mampu memperkuat potensi
ini, maka dimasa  depan  Jaya akan mudah bekerjasama,  gampang mendapatkan  kepercayaan dan
mudah diterima oleh siapapun.
Untuk  bisa  mewujudkan  kondisi  ideal  ini  dimasa  depan,  Jaya  dituntut  untuk  selalu  berlatih
menjaga  stabilitas  emosi,  membangun  empati,  menjaga  cara  bergaul  yang  baik,  melatih
komunikasi interpersonal dan memperbanyak jaringan pertemanan. PR terbesar Jaya adalah belajar
untuk bisa menjadi pribadi yang jujur, terpercaya, suka menolong dan senang menjalin hubungan
akan membuat Jaya memiliki hubungan pertemanan semakin meluas.
Pahami Daya Dukung
Agar  dapat  mewujudkan  kehidupan  yang  terbaik  dimasa  depan,  Jaya  perlu  mengetahui  dan
memahami  beberapa  daya  dukung  yang  penting  bagi  Jaya  sebagai  panduan  dan  rambu- rambu
untuk „mengasah diri   yaitu :
1.  Sistem Operasi Otak Dominan berada di Belahan Otak Tengah.
Menunjukkan bagian otak yang paling aktif dalam memproses data. Bagian otak ini identik
dengan Otak Bagian Tengah (Reptilian Brain). Bagian otak ini fungsi dominannya adalah
memberikan  respon  emosional  secara  cepat,  mudah  membalas,  namun  mudah  reda  juga 
menjaga  keseimbangan,  cepat  mahir  belajar  segala  hal,  spiritualitas  yang  tinggi  dan
kesediaan  berkorban  yang  sangat  besar.  Respon  otomatisnya  lebih  cepat  dari  jalan
pikirannya.
2.  Jenis Kecerdasan : AQ (Altruist Quotient)
Secara umum Jaya memiliki empati  dan kepedulian  yang tinggi terhadap orang lain. Jaya
bahkan memiliki kecenderungan rela berkorban demi kebahagiaan orang lain. Modalitas ini
perlu  dirawat,  dijaga  dan  terus  dilatih  untuk  mendukung  Jaya  agar  makin  siap  menjadi
seorang pribadi  yang disukai, dicari dan dipercaya oleh banyak  orang.
3.  Peranan : Partner (Mitra
Jaya  sangat  menyenangkan  dalam  sebuah  kerjasama.  Pribadinya  yang  terpercaya
membuat Jaya banyak mendapatkan peluang, kesempatan dan tawaran-tawaran menarik
dari  teman-teman  Jaya. Karakter  Jaya    yang    ingin  menjaga  kepercayaan,  membuat Jaya
semakin disukai dan dicari.
4.  Kelebihan : 3 rd eye (Mata Ketiga)
Jaya cenderung memiliki naluri yang kuat dalam merespon  lingkungan. Respon ini muncul
begitu  saja,  spontan,  tanpa  proses  berfikir.  Sering  disebut  indera  ketujuh,  artinya  Jaya
dapat  melihat  sesuatu  yang  tidak  dapat  dilihat  oleh  orang  lain  karena  kecerdasan
instingtifnya.  Pengalaman  yang  makin  matang  dan  penggemblengan  yang  khusus  akan
membuat naluri Jaya bisa semakin tajam.
5.  Target : Growth (Pertumbuhan)
Harapan  terbesar  Jaya  adalah  mampu  menciptakan  pertumbuhan,  perkembangan  dan
peningkatan  hasil  secara  berkelanjutan.  Untuk  mendapatkan  itu  semua  Jaya  harus
bersedia bekerja lebih keras, belajar lebih giat dan berlatih lebih banyak untuk memahami 
kunci-kunci sukses diberbagai bidang.
6.  Harapan : Contributing (Kontribusi)
Jaya  sangat  bersemangat  untuk  menjadi  pribadi  yang  bermanfaat  bagi  orang  lain.  Jaya
selalu  ingin  memberi,  berbagi dan membantu  siapapun  yang  membutuhkan pertolongan
Jaya. Kontribusi Jaya selalu lebih besar dari siapapun, baik dari tenaga, waktu, pikiran atau
uang,sehingga Jaya selalu disukai oleh banyak orang.
7.  Arah Merek : Merek pada Tingkat Keberperanannya
Orang  semakin  mengenal  dan  mengakui  Jaya  jika  Jaya  mampu  meningkatkan  level
perannya secara lebih luas. Jaya harus terus menunjukkan peran-peran yang lebih besar di
berbagai  bidang  yang  diterjuninya.  Semakin  banyak  kesuksesan  peran  yang  Jaya  alami,
semakin tinggi pengakuan orang kepada Jaya.
8.  Tabiat terhadap Uang : Penolong
Jaya  sangat  senang  mengumpulkan  uang  agar  bisa  menolong  sebanyak  mungkin  orang-
orang  di  sekitarnya.  Jaya  kurang  bisa  menikmati  kekayaan,  jika  di  sekitarnya  Jaya  masih
melihat  begitu  banyak orang yang menderita.  Kekuatan  ini sekaligus  menjadi kelemahan
Jaya yang sering dengan mudah dimanfaatkan oleh orang lain.
9.  Konstitusi (bentuk) Jasmani : Stenis atau datar.
Secara  umum  Jaya  didukung  bentuk  tubuh  yang  ramping  dan  datar.  Tidak  gempal  dan
kekar.
10. Kekuatan Jasmani : Adaptasi Fisik
Menunjukkan  kekuatan  tubuh  Jaya  ditopang  dengan  adanya  kombinasi  antara kekuatan,
kelenturan dan sendi yang kokoh, membuatnya dinamis dan bisa bergerak dengan lincah.
11. Fungsi Tubuh : Serba Bisa
Jaya  memiliki  konstruksi  tulang  kuat  dan  lentur,  sehingga  membantu  dorongan  sikap
dinamis yang ingin melakukan apa saja dengan segera.
12. Personaliti Tetap yang dapat diriset secara Psikometrik :
Jenis kepribadian atau karakter permanen yang melekat pada diri Jaya yang jika dilakukan
tes psikometrik hasilnya akan sama adalah :
  
a.  Balanced: penuh keseimbangan
b.  Compromising : mengkompromikan
c.  Peaceful : tenang, penuh kedamaian
d.  Resourceful : pandai, banyak akal, banyak ide
e.  Simple : berfikir sederhana, tidak rJayat
f.  Forgiving: mudah memaafkan
g.  Occupied : sibuk, senang dengan aktivitas
h.  Flowing : mengalir
i.  Smooth : halus, polos
j.  Intermediary  : peran perantara



Empat Kata Kunci :
1.  Merangkai : pandai merangkai dan menghubung-hubungkan sesuatu.
2.  Reflek : bersikap spontan, tanpa banyak berfikir.
3.  Berkorban : senang berkorban demi orang lain, penolong yang penuh empati.
4.  Otomatis : langsung memberi respon, bergerak sendiri, cepat belajar dan beradaptasi.


Aspek Belajar :
*Cara Belajar :  
Prestasi  belajar  secara  akademik  bisa  melejit  jika  Jaya  mau  memilih  dan  melakukan  tips-tips
belajar yang sesuai dengan mesin kecerdasan Jaya, yaitu : 
--Merangkai  bacaan  menjadi  rangkuman  dan  mengurai  kembali  sampai  tuntas,  gunakan  latar
musik.
*Meningkatkan Minat Belajar : Hilangkan tekanan dengan scaffolding (dibimbing dari dekat).
Artinya :  Untuk  mendongkrak  semangat  belajar,  hilangkan situasi  yang  menekan atau  membuat
Jaya takut. Tenangkan dengan  sikap membimbing, mendukung dan  menemaninya belajar secara
intensif.

Klu Diri :
Klu Diri adalah “kata kunci”, “ciri khas” atau “rujukan utama” yang perlu diperhatikan,
dipertimbangkan  dan  dijadikan  pedoman  dalam  mengambil  keputusan  terhadap  SEKOLAH,
PROFESI dan BISNIS pada diri Jaya yaitu :
 “Mencari PERAN  untuk Me-multitasking-kan Pengabdiannya.”
Artinya : 
Jaya  harus  mencari  berbagai  kegiatan,  peran  dan  tanggung  jawab,  baik  di  sekolah  maupun
organisasi, agar peran positifnya semakin luas. 
-Jika  PROFESI  :  pilih profesi  yang  membuat Jaya  berharga,  bisa  membantu  dan  menolong  orang
lain serta menjadi solusi bagi orang-orang membutuhkan.
-Jika  BISNIS  :  cari  dan  pilihlah  jenis  bisnis  yang  Jaya  sukai,  memiliki  kontribusi  nyata  dalam
kehidupan, berprospek bJaya serta memiliki pasar yang terus tumbuh.


Personal Brand Jaya :
Jika  semua  proses  di  atas  bisa  Jaya  lalui  dengan  sabar  dan  konsisten,  maka  Jaya  bisa  menjadi
pribadi yang dikenal sebagai (satu atau lebih) : 

 








Personal Benchmark :
Tokoh-tokoh yang bisa Jaya tiru sisi positifnya sebagai model antara lain : Tukul Arwana, Sony Dwi
Kuncoro, hmad Syafi’I  Ma’arif, Megawati Soekarno  Putri,  Anggun  C.  Sasmi,  Khofifah  Indar
Parawansa, Arifin Panigoro, Jusuf Kalla, Quraish Shihab, Sutrisno Bachir, Sutiyoso, Sherina Munaf,
dll (selengkapnya lihat Buku STIFIn Personaliti halaman 72-73).

Demikian  deskripsi  hasil  tes  kepribadian  Jaya.  Semoga  bermanfaat  dan  bisa  membantu  Jaya
dalam  usaha  mengenali  diri,  menata  diri  dan  memperbaiki  diri  demi  menata  masa  depan  yang
lebih  cerah.  Semoga  Allah  SWT,  Tuhan  Yang  Maha  Pengasih  dan  Maha  Penyayang  meridhai
langkah-langkah Jaya selanjutnya. Aamiin.