Powered By Blogger

Senin, 15 September 2014

Jaya Seorang Insting yang sementara membangun peradaban dunia STIFIn



PENJELASAN MESIN KECERDASAN INSTING
MUHAMMAD JAYA MUSA,
Mesin Kecerdasan STIFIn : Insting

Intisari tentang Jaya :
“Memiliki Mesin Kecerdasan Insting, yang berarti merujuk pada naluri sebagai indera ketujuh Jaya
yang  dilengkapi  dengan  kemampuan  serba  bisa  (pembelajar  serba  bisa).  Kecerdasan  tersebut
dikemudikan  secara  otomatis  sehingga  membuat  Jaya  lebih  responsif,  mudah  beradaptasi  dan 
memiliki banyak kawan.
Kemistri :
Tipe  kepribadian  ini memiliki kemistri atau  „ngeklik  secara  alami   untuk  “Selalu  BAHAGIA”,
artinya  Jaya  selalu  mendambakan  kehidupan  yang  bahagia,  tenang, seimbang,  damai  dan  penuh
dengan ketentraman. Jaya  selalu  mencari  suasana  yang  penuh  cinta,  kasih  sayang  dan  harmoni.
Kebutuhan ini membuat Jaya sangat pandai membangun suasana dan beradaptasi dengan suasana
apapun. Jaya juga selalu mampu menstabilkan emosinya dengan lebih baik, sehingga bisa menjadi
pribadi yang menyenangkan dan disukai oleh banyak or ang. Jika Jaya mampu memperkuat potensi
ini, maka dimasa  depan  Jaya akan mudah bekerjasama,  gampang mendapatkan  kepercayaan dan
mudah diterima oleh siapapun.
Untuk  bisa  mewujudkan  kondisi  ideal  ini  dimasa  depan,  Jaya  dituntut  untuk  selalu  berlatih
menjaga  stabilitas  emosi,  membangun  empati,  menjaga  cara  bergaul  yang  baik,  melatih
komunikasi interpersonal dan memperbanyak jaringan pertemanan. PR terbesar Jaya adalah belajar
untuk bisa menjadi pribadi yang jujur, terpercaya, suka menolong dan senang menjalin hubungan
akan membuat Jaya memiliki hubungan pertemanan semakin meluas.
Pahami Daya Dukung
Agar  dapat  mewujudkan  kehidupan  yang  terbaik  dimasa  depan,  Jaya  perlu  mengetahui  dan
memahami  beberapa  daya  dukung  yang  penting  bagi  Jaya  sebagai  panduan  dan  rambu- rambu
untuk „mengasah diri   yaitu :
1.  Sistem Operasi Otak Dominan berada di Belahan Otak Tengah.
Menunjukkan bagian otak yang paling aktif dalam memproses data. Bagian otak ini identik
dengan Otak Bagian Tengah (Reptilian Brain). Bagian otak ini fungsi dominannya adalah
memberikan  respon  emosional  secara  cepat,  mudah  membalas,  namun  mudah  reda  juga 
menjaga  keseimbangan,  cepat  mahir  belajar  segala  hal,  spiritualitas  yang  tinggi  dan
kesediaan  berkorban  yang  sangat  besar.  Respon  otomatisnya  lebih  cepat  dari  jalan
pikirannya.
2.  Jenis Kecerdasan : AQ (Altruist Quotient)
Secara umum Jaya memiliki empati  dan kepedulian  yang tinggi terhadap orang lain. Jaya
bahkan memiliki kecenderungan rela berkorban demi kebahagiaan orang lain. Modalitas ini
perlu  dirawat,  dijaga  dan  terus  dilatih  untuk  mendukung  Jaya  agar  makin  siap  menjadi
seorang pribadi  yang disukai, dicari dan dipercaya oleh banyak  orang.
3.  Peranan : Partner (Mitra
Jaya  sangat  menyenangkan  dalam  sebuah  kerjasama.  Pribadinya  yang  terpercaya
membuat Jaya banyak mendapatkan peluang, kesempatan dan tawaran-tawaran menarik
dari  teman-teman  Jaya. Karakter  Jaya    yang    ingin  menjaga  kepercayaan,  membuat Jaya
semakin disukai dan dicari.
4.  Kelebihan : 3 rd eye (Mata Ketiga)
Jaya cenderung memiliki naluri yang kuat dalam merespon  lingkungan. Respon ini muncul
begitu  saja,  spontan,  tanpa  proses  berfikir.  Sering  disebut  indera  ketujuh,  artinya  Jaya
dapat  melihat  sesuatu  yang  tidak  dapat  dilihat  oleh  orang  lain  karena  kecerdasan
instingtifnya.  Pengalaman  yang  makin  matang  dan  penggemblengan  yang  khusus  akan
membuat naluri Jaya bisa semakin tajam.
5.  Target : Growth (Pertumbuhan)
Harapan  terbesar  Jaya  adalah  mampu  menciptakan  pertumbuhan,  perkembangan  dan
peningkatan  hasil  secara  berkelanjutan.  Untuk  mendapatkan  itu  semua  Jaya  harus
bersedia bekerja lebih keras, belajar lebih giat dan berlatih lebih banyak untuk memahami 
kunci-kunci sukses diberbagai bidang.
6.  Harapan : Contributing (Kontribusi)
Jaya  sangat  bersemangat  untuk  menjadi  pribadi  yang  bermanfaat  bagi  orang  lain.  Jaya
selalu  ingin  memberi,  berbagi dan membantu  siapapun  yang  membutuhkan pertolongan
Jaya. Kontribusi Jaya selalu lebih besar dari siapapun, baik dari tenaga, waktu, pikiran atau
uang,sehingga Jaya selalu disukai oleh banyak orang.
7.  Arah Merek : Merek pada Tingkat Keberperanannya
Orang  semakin  mengenal  dan  mengakui  Jaya  jika  Jaya  mampu  meningkatkan  level
perannya secara lebih luas. Jaya harus terus menunjukkan peran-peran yang lebih besar di
berbagai  bidang  yang  diterjuninya.  Semakin  banyak  kesuksesan  peran  yang  Jaya  alami,
semakin tinggi pengakuan orang kepada Jaya.
8.  Tabiat terhadap Uang : Penolong
Jaya  sangat  senang  mengumpulkan  uang  agar  bisa  menolong  sebanyak  mungkin  orang-
orang  di  sekitarnya.  Jaya  kurang  bisa  menikmati  kekayaan,  jika  di  sekitarnya  Jaya  masih
melihat  begitu  banyak orang yang menderita.  Kekuatan  ini sekaligus  menjadi kelemahan
Jaya yang sering dengan mudah dimanfaatkan oleh orang lain.
9.  Konstitusi (bentuk) Jasmani : Stenis atau datar.
Secara  umum  Jaya  didukung  bentuk  tubuh  yang  ramping  dan  datar.  Tidak  gempal  dan
kekar.
10. Kekuatan Jasmani : Adaptasi Fisik
Menunjukkan  kekuatan  tubuh  Jaya  ditopang  dengan  adanya  kombinasi  antara kekuatan,
kelenturan dan sendi yang kokoh, membuatnya dinamis dan bisa bergerak dengan lincah.
11. Fungsi Tubuh : Serba Bisa
Jaya  memiliki  konstruksi  tulang  kuat  dan  lentur,  sehingga  membantu  dorongan  sikap
dinamis yang ingin melakukan apa saja dengan segera.
12. Personaliti Tetap yang dapat diriset secara Psikometrik :
Jenis kepribadian atau karakter permanen yang melekat pada diri Jaya yang jika dilakukan
tes psikometrik hasilnya akan sama adalah :
  
a.  Balanced: penuh keseimbangan
b.  Compromising : mengkompromikan
c.  Peaceful : tenang, penuh kedamaian
d.  Resourceful : pandai, banyak akal, banyak ide
e.  Simple : berfikir sederhana, tidak rJayat
f.  Forgiving: mudah memaafkan
g.  Occupied : sibuk, senang dengan aktivitas
h.  Flowing : mengalir
i.  Smooth : halus, polos
j.  Intermediary  : peran perantara



Empat Kata Kunci :
1.  Merangkai : pandai merangkai dan menghubung-hubungkan sesuatu.
2.  Reflek : bersikap spontan, tanpa banyak berfikir.
3.  Berkorban : senang berkorban demi orang lain, penolong yang penuh empati.
4.  Otomatis : langsung memberi respon, bergerak sendiri, cepat belajar dan beradaptasi.


Aspek Belajar :
*Cara Belajar :  
Prestasi  belajar  secara  akademik  bisa  melejit  jika  Jaya  mau  memilih  dan  melakukan  tips-tips
belajar yang sesuai dengan mesin kecerdasan Jaya, yaitu : 
--Merangkai  bacaan  menjadi  rangkuman  dan  mengurai  kembali  sampai  tuntas,  gunakan  latar
musik.
*Meningkatkan Minat Belajar : Hilangkan tekanan dengan scaffolding (dibimbing dari dekat).
Artinya :  Untuk  mendongkrak  semangat  belajar,  hilangkan situasi  yang  menekan atau  membuat
Jaya takut. Tenangkan dengan  sikap membimbing, mendukung dan  menemaninya belajar secara
intensif.

Klu Diri :
Klu Diri adalah “kata kunci”, “ciri khas” atau “rujukan utama” yang perlu diperhatikan,
dipertimbangkan  dan  dijadikan  pedoman  dalam  mengambil  keputusan  terhadap  SEKOLAH,
PROFESI dan BISNIS pada diri Jaya yaitu :
 “Mencari PERAN  untuk Me-multitasking-kan Pengabdiannya.”
Artinya : 
Jaya  harus  mencari  berbagai  kegiatan,  peran  dan  tanggung  jawab,  baik  di  sekolah  maupun
organisasi, agar peran positifnya semakin luas. 
-Jika  PROFESI  :  pilih profesi  yang  membuat Jaya  berharga,  bisa  membantu  dan  menolong  orang
lain serta menjadi solusi bagi orang-orang membutuhkan.
-Jika  BISNIS  :  cari  dan  pilihlah  jenis  bisnis  yang  Jaya  sukai,  memiliki  kontribusi  nyata  dalam
kehidupan, berprospek bJaya serta memiliki pasar yang terus tumbuh.


Personal Brand Jaya :
Jika  semua  proses  di  atas  bisa  Jaya  lalui  dengan  sabar  dan  konsisten,  maka  Jaya  bisa  menjadi
pribadi yang dikenal sebagai (satu atau lebih) : 

 








Personal Benchmark :
Tokoh-tokoh yang bisa Jaya tiru sisi positifnya sebagai model antara lain : Tukul Arwana, Sony Dwi
Kuncoro, hmad Syafi’I  Ma’arif, Megawati Soekarno  Putri,  Anggun  C.  Sasmi,  Khofifah  Indar
Parawansa, Arifin Panigoro, Jusuf Kalla, Quraish Shihab, Sutrisno Bachir, Sutiyoso, Sherina Munaf,
dll (selengkapnya lihat Buku STIFIn Personaliti halaman 72-73).

Demikian  deskripsi  hasil  tes  kepribadian  Jaya.  Semoga  bermanfaat  dan  bisa  membantu  Jaya
dalam  usaha  mengenali  diri,  menata  diri  dan  memperbaiki  diri  demi  menata  masa  depan  yang
lebih  cerah.  Semoga  Allah  SWT,  Tuhan  Yang  Maha  Pengasih  dan  Maha  Penyayang  meridhai
langkah-langkah Jaya selanjutnya. Aamiin.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum Pak Jay Tsunami, saya mau tanya apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal? terima kasih.

    BalasHapus