Arti Makaanat Oleh Farid Poniman adalah Ujung Kemampuan Terbaik Manusia |
Al Quran; Pengkalibrasi Mikrokosmos dan Makrokosmos
oleh Ust Uus Mauluddin
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda
tanda (kebesaran) kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri,
sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tidak cukupkah (
bagi kamu ) bahwa Robb-mu menjadi saksi atas segala sesuatu? (TQS Fushshilat
(41):53 ).
Sebelum memperhatikan makrokosmos marilah
kita memperhatikan mikrokosmos yang dengannya semoga kita semakin kenal dan
dekat dengan robb- kita sebagaimana dalam perkataan Imam Al Ghozali man ‘arofa
nafsahu ‘arofa robbahu !
Manusia adalah makhluk yang sangat sempurna (
fii ahsani taqwiim ), kesempurnaan
itu dimulai dari yang terlihat oleh mata yaitu jasad dan yang tak nampak dari
penglihatan biasa salah satunya adalah Gen. Gen adalah anugrah dari Alloh
subhanhu wata’ala yang luar biasa yang berada dalam inti sel, yang mana dalam
tubuh manusia terdapat triliunan sel ( rata rata orang dewasa memiliki kurang
lebih 70 triliun sel ), maka ada triliunan gen yang terbagi dalam miliaran
jenis gen dalam tubuh kita. Hal ini pula yang menjadikan kapasitas memori pada
orang normal dapat mencapai 280 kuintibiliun. Sungguh hal yang luar biasa
ketika kita memahami bahwa tubuh kita dikendalikan oleh gen yang sangat kecil (
sel memiliki diameter rata rata 10 mikron – satu micron 10-6 m ).
Setiap sel yang ada dalam tubuh kita memiliki
jumlah gen yang sama, gen pada kulit sama dengan yang ada pada rambut, begitu
pula sel yang ada di usus, jantung , paru paru dan sebagainya akan tetapi
luarbiasanya walaupun memiliki gen yang sama gen gen kuku tetap mengendalikan
kuku tidak pernah berpindah ke jantung, usus dan yang lainnya mereka terus ON
pada garis edarnya ( kullun fii falakin yasbahuun ) dan tidak pernah OFF dan
tidak pernah melakukan pemberontakan. Seandainya mereka berontak maka akan
terjadi kekacauan dalam tubuh kita, subhanalloh, maha suci Alloh atas segala makhluknya.
Semua organ dalam tubuh manusia dibangun
dengan sebuah perencanaan dan mekanisme yang sempurna yang digariskan gen.
menurut para ahli peta gen dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut;
Bagian Tubuh
|
Jumlah Gen
|
Otak
|
29.930 gen
|
Kulit
|
2.559 gen
|
Mata
|
1.794 gen
|
Kelenjar
ludah
|
183 gen
|
Jantung
|
6.216 gen
|
Dada
|
4.001 gen
|
Paru paru
|
11.581 gen
|
Hati
|
2.309 gen
|
Usus
|
3.838 gen
|
Otot
kerangka
|
1.911 gen
|
Sel darah
|
22.902 gen
|
Hasil
penelitian diatas menunjukkan bahwa gen yang berada dalam otak manusia melebihi
yang lainnya dan ini menunjukkan bahwa organ dominan dalam tubuh manusia adalah
otak, sehingga penulis berkesimpulan bahwa kajian tentang otak merupakan hal
yang sangat unik dan mengkalibrasinya merupakan hal mutlak sehingga dengan
baiknya ia secara otomatis akan memberikan dampak yang luar biasa ( Daya Jalar
) kepada seluruh organ tubuh yang lain dan penulis menggunakan kerangka teori
STIFIn Personality dalam menyingkap hal ini, adapun urutan huruf dalam gen
menentukan struktur seorang manusia hingga bagian terkecil, selain seperti
tinggi badan, mata, rambut, dan warna kulit, gen juga mengandung rancangan 206
tulang, 600 otot, jaringan 10.000 otot pendengaran, jaringan 2 juta saraf
penglihatan, 100 miliar sel saraf, dan kurang lebih 70 triliun sel dalam tubuh,
selain itu gen mampu mengatur semua fenomena biologis dalam tubuh dan mengatur
hormone apa saja yang harus dihasilkan oleh kelenjar tertentu, dan juga
mengatur enzim apa yang harus diproduksi untuk keperluan kimia yang dibutuhkan
tubuh. Subhanalloh wal hamdulillal walaa
ilaha illaloh wallohu akbar.
Gen dibentuk oleh untai ganda DNA, karenanya
pembahasan tentang gen harus kita mulai dengan memahami DNA terlebih dahulu, DNA
terbentuk dari dua rantai nukleotida sangat panjang yang mengandung empat macam
basa yaitu adenin ( A ), guanin ( G ), timin ( T ) dan sitosin ( S ), rantai
rantai tersebut disatukan oleh ikatan hydrogen antar basa, dimana adenine
berikatan dengan timin ( A – T ) dan guanine dengan sitosin ( G – S ).
Ada beberapa proses yang terjadi dalam DNA
yaitu transkripsi dan translasi, transkipsi adalah proses pembentukan RNA dari
untai ganda DNA, sedangkan translasi adalah pembentukan rantai polipeptida
protein dengan dasar cetakan yang ada pada RNA dari hasil proses transkripsi
diatas.
Pada saat transkipsi kedua, untai ganda DNA
akan terpisah, salah satu dari kedua rantai tersebut akan berperan sebagai pola
pembentukan RNA, sedangkan untai yang lain akan non aktif. Setelah terpisah,
bakal RNA akan membentuk basa basa sesuai dengan pasangannya yang diantara
fungsi fungsi RNA adalah sebagai messenger dan transfer, bedanya bila dalam DNA
adenine berikatan dengan timin maka dalam RNA adenine berikatan dengan urasil.
Walaupun susunan dasar RNA sama dengan DNA,
namun antara keduanya ada 3 perbedaan;
1.
Gula
deoksiribosa tidak dipakai dalam RNA tetapi menggunakan jenis gula lain yang
sedikit berbeda
2.
Timin
digantikan oleh urasil jadi RNA ada empat basa yakni adenine ( A ), urasil ( U
), guanine ( G ), sitosin ( S )
3.
Bila
DNA terdiri atas sepasang untai maka RNA hanya terdiri atas satu untai.
Jenis jenis RNA inilah yang nantinya sangat
berperan dalam sintesis proteinyang merupakan bahan dasar hormone dan enzim
yang denganya reaksi reaksi kimiawi dalam tubuh dapat berlangsung sebagaimana
mestinya demi menopang kehidupan biologis manusia. Subhanalloh.
Apakah gen biasa diubah? Ada sebuah anekdot
yang pernah penulis dengar dimana diceritakan ada seorang Profesor yang sangat
pandai tapi berwajah kurang bagus dia berniat memperbaiki keturunan agar kelak
keturunannya jenius dan berwajah menawan, maka dia cari wanita yang sangat
cantik menawan akan tetapi dia secara kafasitas otak dan kepintaran sangat jauh
dari harapan, maka menikahlah mereka berdua wal hasil jauh dari harapan anak
yang dilahirkan tidak rupawan dan bodoh, astaghfirulloh
wa naudzhu billah, pertanyaannya apakah hal itu mungkin terjadi? Sangat
mungkin hal itu terjadi karen Hukum ON – OFF yang telah kita bahas, sekarang
kita berharap bagaimana caranya agar meng -ON –kan gen gen positif dan
meng-OFF-kan gen gen Negatif ?
Beberapa puluh tahun yang lalu para ilmuwan meyakini bahwa gen gen yang
dimiliki tumbuhan, binatang dan manusia memiliki prinsip kerja yag sama. Para ahli mengatakan 99 DNA manusia
dengan makhluk yang lainnya sama yang membedakan kurang dari 1 % dan itulah
yang disebut dengan snips.
Mudahnya begini, kenapa manusia sangat
membutuhkan kalibrasi sementara makhluk yang lain seolah tidak? maka jawabanya
adalah karena manusia memiliki otak ( pikiran ), dan suasana berfikir inilah
yang mempengaruhi kondisi fisik dan psikis, hal ini sangat wajar sebagaimana
kita ketahui bahwa gen yang paling dominan pada manusia adalah yang ada di otak
yang berjumlah 29.930 gen sehingga ia
sangat wajar jika menjadi komandan/driver nya.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda; sesungguhnya dalam tubuh manusia ada mudghoh, jika ia baik maka
baiklah seluruh anggota tubuhnya dan jika ia buruk maka buruklah semua anggota
tubuhnya, dialah hati ( HR……..)
Hati itu bukanlah jantung ! penulis
semakin yakin ketika memperhatikan apa yang dikatakan oleh Abu Laila dalam
mushonnaf Ibnu Abi Syaibah ( vol 1, hal 321 no. 3670 ) ia berkata; ketika engkau membaca Al Quran, dengarkanlah
oleh telingamu karena hati berada ditengah antara lisan dan telinga.
Pernyataan ini unik karena seolah beliau menegaskan bahwa hati itu
merepresentasikan seluruh belahan otak, sementara belahan belahannya merupakan
bala tentara yang siap beroprasi kapanpun.
Sebuah penelitian melakukan
ekperimen terhadap orang yang baru saja meninggal kemudian dipisahkan antara
kepala dan jasadnya kemudian dipertontonkan kepada kepala yang sudah terpisah
itu, film yang sangat mengharukan dan ternyata kepala yang sudah dipisahkan
dari jasadnya itu pun mennagis, hal ini mengundang sebuah kesimpulan, berarti
organ yang berfungsi untuk mengamati, merasa dan bahkan menyimpulkan sehingga
kesimpulan akhirnya adalah menangis bukanlah jantung akan tetapi otak.
Sementara jantung hanyalh berfungsi secara ragawi sebagai sirkulator darah
dalam tubuh, maka pantas dalam Al Quran, Alloh subhanahu wata’ala ketika
menyiknya seseorang kelak di hari akhir yang ditarik itu bukanlah jantungnya
akan tetapi pusat kendali yang berfungsi memutuskan, Setelah melakukan
penelitian, akhirnya para ilmuwan menemukan sebuah kesimpulan; Bahwa, otak
bagian depan yang terletak pada ubun-ubun itulah yang paling bertanggung jawab karena
ia memiliki daya eksitasi yang sangat rendah bahkan terhadap kebenaran
sekalipun.
Kesimpulan ini, sebenarnya
tergolong sangat telat jika dibandingkan dengan apa yang sudah diisyaratkan
oleh Allah swt. dalam firman-Nya dalam Alquran. Bagian otak tersebut disebut
Alquran dengan nama ‘nashiyah’ atau ubun-ubun.
Yang mengagumkan adalah bahwa
Al-Quran sejak berabad-abad yang lalu telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun
ini ketika membicarakan Abu Jahl:
Allah swt. berfirman dalam Surah
Al-‘Alaq ayat 15 dan 16.
“Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti
(berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang
yang mendustakan lagi durhaka.
Al-Quran memberikan sifat كاذبة خاطئة (mendustakan lagi durhaka).
Kenyataan seperti inilah yang ditemukan para ilmuwan pada masa sekarang ini
dengan menggunakan pemindaian resonansi magnetik.
Maha Suci Allah Yang telah
menyatakan fakta ini yang menunjukkan kemukjizatan Al-Quran yang baru ditemukan
pada masa sekarang ini.
Khotiah dan kadzibah inilah yng saya maksud
dengan meng-OFF-kan hal hal positif dan meng-ON-kan hal hal negatif sehingga
dengannya kita bisa memformulasikan sebagai berikut;
KALIBRASI: Scanning - Reprogramming - Installing ==>
Proses kalibrasi Al Quran dengan installing dan scanning menjadikan
pikiran/alqolbu semakin positif ( Erbe Sentanu dalam Quantum Ikhlas
memetakannya dengan; positif thinking, positif feeling dan positif acting ) sehingga
dengannya kualitas hidup semakin meningkat.
Orang orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Alloh, ingatlah hanya dengan mengingat Alloh
hati menjadi tentram. ( TQS Ar ro’du (13):28 ).
Sebagai tambahan wawasan, pada tahun 2003,
Kazuo Murakami seorang ahli genetika Jepang, Dr. Lee S. Berg dan lain
lain, melakukan sebuah penelitian dan
hasilnya menyatakan bahwa untuk mengubah ( meng-ON atau meng-OFF-kan ) gen
hanya dengan menjaga suasana hati yang diliputi keyakinan, kegembiraan,
optimism, da berfikir secara positif.
Selain para ahli genetika para psikologpun
meyakini bahwa fenomena biologis bukanlah benda mati yang sama sekali tidak
dapat diubah, penelitian Pavlop mendukung pendapat ini, Pavlop menggunakan
anjing untuk membuktikannya, sebelum anjing diberi daging, dibunyikan bel
olehnya. Hal itu dilakukan oleh Pavlop berulang ulang sehingga suatu saat
setiap dibunyikan bel, anjing itu akan mengeluarkan air liur walaupun tanpa
diberi daging. Hal ini menunjukan teori rangsangan (Eksitasi - Inhibisi ) terhadap
sesuatu yang memetakan aktifitas biologis masing masing.
Dan Shiego Nozawa seorang ilmuwan Jepang
mengatakan; pada manusia keadaan fikiran adalah lingkungan mereka, keadaan
bahagia atau sehat berasal dari pikiran, orang orang mungkin menganggap bahwa
sebuah tipe lingkungan tertentu adalah ideal, namun sesungguhnya setiap
lingkungan yang dianggap baik oleh seseorang maka akan menjadi bermanfaat,
tidak ada lingkungan yang secara mutlak baik atau buruk. Pendapat ini bias kita
simpulkan bahwa baik buruknya lingkungan tergantung bagaimana pikiran kita
menilainya.
Adapun kajian tentang otak penulis tidak akan
membahasnya disini hanyasannya penulis menyarankan untuk mengkaji langsung
kepada buku STIFIn Personality yang ditulis oleh Farid Poniman dan kurang lebih
kesimpulannya adalah sebagai berikut;
PERBANDINGAN
KAJIAN
DNA
|
Pavlop
|
C.G. Jung
|
Ned Herman
|
Paul Maclean
|
Gol Darah
|
STIFIn
|
Adenin
|
Eksitasi
tinggi
Inhibisi
rendah
|
Sensing
|
Limbik
kiri
|
Otak
Mamalia
|
AB
|
Sensing
|
Guanin
|
Eksitasi
rendah
Inhibisi
tinggi
|
Thinking
|
Neokorteks
Kiri
|
Otak
Insani
|
A
|
Thinking
|
Timin
|
Eksitasi
rendah
Inhibisi
rendah
|
Intuition
|
Neokorteks
Kanan
|
Otak
Insani
|
B
|
Intuiting
|
Sitosin
|
Eksitasi
tinggi
Inhibisi
tinggi
|
Feeling
|
Limbik Kanan
|
Otak
Mamalia
|
O
|
Feeling
|
RNA
|
Tanpa
eksitasi & Inhibisi: spontan
|
-
|
-
|
Otak
Reptil
|
AB/A/B/O
|
Insting
|